Pernahkah
Anda pacaran di dunia maya? Di era zaman milenial seperti sekarang, banyak
sekali menghalalkan segala cara. Seperti pacaran dunia maya mewabah sejak
adanya media sosial yang makin canggih. Aneh memang. Sampai saya sering
bertanya pada teman yang sering menjalin hubungan di dunia maya tanpa bertemu
dengan seseorang. Hingga akhirnya saya greget
ingin mengupas topik ini lewat Blog pribadi saya. Apa sih yang dirasakan
menjalin hubungan lewat dunia maya? Samakah seperti jatuh cinta pada dunia
nyata? Adakah perbedaan antara pacaran lewat dunia maya yang hanya mengatakan “sayang”,
cinta hanya lewat chatingan telepon tanpa harus bertemu dengan wujud nyata
seseorang. Terkadang saya merasa kasihan dengan seorang wanita “jatuh cinta”
dengan tulus tapi hanya menjadi pelarian atau pelampiasan lelaki lewat dunia
maya hingga menjadi korban. Mungkin tidak semua ya… hanya beberapa di
antaranya. Ada salah satu teman yang sudah sering menjalin hubungan dunia maya,
ketika si lelaki hari ini tidak ada kabar, ganti lelaki lain yang bisa di ajak
chatingan hari ini. Sampai saya timbul pertanyaan. Sebenarnya menjalin hubungan
dunia maya itu apakah hanya untuk pengusir sepi, atau mencintai dengan tulus?
Lalu,
apa sih yang didapatkan jika menjalin hubungan lewat dunia maya? Kepuasan
indahnya di cintai, sebagai teman sepi dan ada pula yang katanya hanya ingin
berfantasi. Mungkin hanya beberapa yang berhasil berawal pacaran dunia maya
hingga ke jenjang pernikahan atau bisa di bilang menjalin hubungan dengan
serius dan ada tujuan untuk membentuk suatu bahtera. Tapi hanya beberapa ya…
Coba
deh, sekali-kali observasi dengan memakai logika ya bukan rasa. Hanya jatuh
cinta pada dunia nyata saja yang cukup pakai rasa. Tapi jangan pakai rasa jika
anda menjalin hubungan lewat dunia maya. Tapi rata-rata perempuan sulit ketika
mencoba untuk memakai logikanya. Terkadang logika tak sejalan dengan rasa. Kalau
sudah di tinggal tak ada kabar, baru nangis-nangis deh padahal belum tahu wujud
nyatanya, hanya kalimat yang katanya “sayang” yang katanya “cinta”, hingga
rayuan maut lelaki mengatakan “Kamu itu jodohku” jodohku darimana, bertemu juga
belum. Lelaki yang semacam ini jangan percaya deh di dunia maya atau dunia
nyata. Jika si lelaki ingin menjalin hubungan yang lebih serius pasti dia akan
meminta restu pada kedua orang tua untuk menikahinya.
Pacaran
dunia maya, bisa jadi anda bukan satu-satunya yang menjadi target, bisa jadi
anda target untuk menjadi selingkuhan, atau target berfantasi. Survei
mengatakan bahwa “Pada Kongres
Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty mepresentasikan
penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas Irlandia*. Hasil penelitian
menunjukkan, 51 persen responden menganggap hubungan romantis di Internet tanpa
pertemuan fisik sudah tergolong perselingkuhan.” (Palingseru.com).
Sebaiknya
gunakanlah media sosial untuk sewajarnya saja, tidak untuk membohongi ataupun
menyakiti. Jika jatuh cinta dengan seseorang lewat dunia maya ya sebaiknya
selidiki sedetail-detailnya, jangan sampai tertipu hingga menggelontorkan
rupiah, mengorbankan harga diri atau mengorbankan rasa. Pakailah logika,
landaskan dengan agama.